UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang
cukup memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Tulisan berikut merupakan rangkuman dari beberapa sumber untuk
melengkapi pengetahuan kita tentang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Pada dasarnya, saat kita hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman,
tanaman apapun jenisnya, sangat diperlukan pengetahuan mengenai apa saja
jenis-jenis nutrisi atau unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan
tanaman yang kita budidayakan.
Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar
tepat dan seimbang, karena baik berlebih unsur hara atau kekurangan
unsur hara dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal.
Pengetahuan ini pun perlu pada saat mengamati proses pertumbuhan
tanaman. Apabila pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang kita
harapkan, kita dapat melakukan evaluasi dan tindakan yang cukup tepat
sebelum semuanya terlambat. Pupuk super aci merupakan pupuk cair lengkap mengandung unsur hara makro dan mikro
Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis
unsur hara untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Dua jenis unsur hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara
Mikro.
Berikut
adalah kedua jenis unsur hara tersebut berikut gejala-gejala yang biasa
timbul, baik apabila kekurangan atau kelebihan unsur tersebut ;
Unsur Hara Makro
Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan
dalam jumlah yang relatif besar. Daftarnya adalah sebagai berikut :
1. Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam
pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen
memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam
amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang
cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif.
Bersama dengan unsur Fosfor (P), Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Terdapat 2 bentuk Nitrogen, yaitu Ammonium (NH4) dan Nitrat (NO3).
Berdasarkan sejumlah penelitian para ahli, membuktikan Ammonium
sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi Nitrogen. Jika
berlebihan, sosok tanaman menjadi besar tetapi rentan terhadap serangan
penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat
pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan
demikian cadangan makanan sebagai modal untuk berbunga juga akan
minimal. Akibatnya tanaman tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan
adalah Nitrogen bentuk Nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak dan
kuat sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N dan
bentuk Nitrogen dari pupuk bisa dilihat dari kemasan.
Kekurangan Nitrogen
Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun
bagian bawah. Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan
klorofil. Pada proses lebih lanjut, daun akan mengering dan rontok.
Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan tampak pucat.
Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga
dan biji pun akan rendah.
Kelebihan Nitrogen
Kelebihan jumlah Nitrogen pun perlu diwaspadai. Ciri-ciri tanaman
apabila unsur N-nya berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau,
tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium
bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebabkan
tanaman rentan terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah roboh.
Produksi bunga pun akan menurun.
2. Fosfor atau Phosphor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim,
protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi,
sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P
juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh
terhadap akar adalah dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya
serap tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik.
Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk
merangsang proses pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman
terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Kekurangan Phosphor (P)
Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung
kelabu. Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna hijau
gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase
pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
Kelebihan Phosphor (P)
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro
seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun
gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.
3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman
seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat,
membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan
dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan
akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat
antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan
magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur
untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang. Unsur kalium
diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan magnesium.
Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium.
Sebab , sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar
daripada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Kendati demkian ,
pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip tanaman
kekurangan kalsium.
Kekurangan Kalium
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada
bercak hangus. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan
akhirnya gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun
menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.
Kelebihan Kalium
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi
beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya
di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan
magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di
berbagai proses sintesis protein.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut
karena energi yang tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur
berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel
berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar
ruas panjang. Ciri-ciri ini persis seperti gejala etiolasi-kekurangan
cahaya pada tanaman.
Kekurangan Magnesium
Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi
karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya
mudah terserang penyakit terutama embun tepung (powdery mildew).
Kelebihan Magnesium
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen
yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel.
Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi
defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat
penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan
perpanjangan sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Kekurangan Kalsium
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi
perubahan bentuk daun , mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok.
Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek
langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan
produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.
Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH tanah.
6. Belerang atau Sulfur (S)
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino
sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian
dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90% S
dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi
utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan
disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang (S) merupakan bagian
(constituent) dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang
juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan
berperan dalam proses fisiologi tanaman
Kekurangan Sulfur
Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P).
Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen.
Kahat S lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar.
Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang
menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus
dan Penurunan kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan
gejala khas pada tanaman yang mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan
terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan
nitrat organik terlarut.
Unsur Hara Mikro
Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit
. Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk
menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro ,
bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai , dll. Unsur mikro
itu , adalah: boron , besi , tembaga , mangan , seng , dan molibdenum.
1. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan dan
diferensiasi , dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya
dalam sintetis RNA , bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari
akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron
tersedia dalam jumlah terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron
paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya mirip daun variegeta.
Kekurangan Boron
Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.
Kelebihan Boron
Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis
2. Tembaga (Cu)
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim.
Dia juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk
klorofil , dan berperan dalam funsi reproduksi.
Kekurangan Tembaga (Cu)
Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan tumbuh kecil , pertumbuhan bunga terhambat.
Kelebihan Tembaga (Cu)
Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat , akar menebal dan berwarna gelap.
3. Seng atau Zinc (Zn)
Hampir mirip dengan Mn dan Mg , sengat berperan dalam aktivator enzim
, pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan
biasanya terjadi pada media yang sudah lama digunakan.
Kekurangan Seng (Zn)
Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil ,
mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan.
Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih
lemas sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.
Kelebihan Seng (Zn)
Kelebihan seng tidak menunjukkan dampak nyata.
4. Besi atau Ferro (Fe)
Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator
pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses
fotosintetis dan respirasi , sekaligus menjadi aktivator beberapa
enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan
sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentangan atau antagonis dengan
unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus
dengan Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic
Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat menstabilkan ion
metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi berkurang
jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
Kekurangan Besi
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning
atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu
terjadi karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya
akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
Kelebihan Besi
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
5. Molibdenum (Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen.
Kekurangan Molibdenum
Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke daun muda
Kelebihan Molibdenum
Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.
6. Mangan (Mn)
Kelebihan Mangan
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil
selain itu berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim
respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan
juga diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan
yang mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+.
Peranan mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron
dari air dalam pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan
jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat
mensubstitusikan Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat menggantikan
fungsi Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti yang dibuktikan
oleh Hewith pada tahun 1948.
Kekurangan Mangan
Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara, bisa
menyebabkan pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh
adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa
gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis
protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim
utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang
normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar,
interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih
banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia
bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada
bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali
defisiensi satu unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara
lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-gejala defisiensi.
Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi
unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun.
Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan
umur tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau
daun yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya
bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu
sendiri tetap berwarna hijau.
7. Khlor (Cl)
Kelebihan Khlor
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel),
keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen
mineral dan dalam fotosintesis.
Kekurangan Khlor
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna
tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti di atas.
8. Natrium (Na)
Kelebihan Natrium
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada
tumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat
mengurangi ketersediaan K.
Kekurangan Natrium
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.
9. Cobalt (Co)
Kelebihan Cobalt
Cobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium
gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.
Kekurangan Cobalt
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
10. Silicone (Si)
Kelebihan Silicone
Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi
fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit
Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan
silikon larut menghasilkan tanaman yang lebih kuat, meningkatkan panas
dan kekeringan tanaman, toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di
tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh
jamur menyerang.
Kekurangan Silicon
Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.
11. Nikel (Ni)
Kelebihan Nikel
Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman.
Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk
berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur
mencapai tingkat kekurangan saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan
reproduksi
Kekurangan Nikel
Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan kegagalan dalam menghasilkan benih yang layak.
Demikian tulisan mengenai unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman. Cenderung monoton dan serius, namun semoga dapat bermanfaat…
Di-sarikan-kan dari ‘berbagai sumber’, diantaranya :
1. PT. HCS, Materi Pelatihan Pertanian Peternakan Organik pola HCS, 2013
2. Chairani Hanum, Teknik Budidaya Tanaman Jilid 1, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
3. http://organichcs.com/2014/05/03/unsur-makro-dan-mikro-yang-dibutuhkan-oleh-tanaman/
Komentar
Posting Komentar