Monokultur dan Polikultur
Monokultur yaitu menanam satu jenis tanaman pada suatu lahan. Misalnya menanam pada pada lahan sawah, ataukah menanam jagung, kedelei dan lain-lain. Cara pertanaman seperti ini paling sering dilakukan oleh petani kita. Padi sawah yang merupakan makanan pokok merupakan contoh yang paling kental. Hal ini dapat kita lihat hamparan sawah yang ditumbuhi oleh padi. Padi sawah boleh dikata selalu terhampar disawah. Hal ini terjadi karena padi sawah berpengairan dikelolah sampai 3 kali pertahun.
Beberapa kelebihan dan kekurangan pertanaman monokultur tetapi itu tergantung keinginan petani. Antara kekurangan dan kelebihan bukanlah suatu hal yang perlu dipermasalahkan. Karena antara kekurangan dan kelebihan itu sebenarnya saling bisa menutupi.
Polikultur
Tumpang sari biasanya efisiensi lahan akan lebih terjaga karena lahan kosong akan dimanfaatkan semuanya. Maksudnya beberapa jenis tanaman ditanam bersamaan pada suatu lahan tersebut. Dengan demikian kita bisa memanen beberapa jenis tanaman dalam satu periode. Walaupun hasil untuk setiap jenis tanaman tidak maksimal. Akan tetapi apabila satu tanaman gagal maka masih ada tanaman lain yang bisa kita panen. Baca juga : Pembagian polikultur
Populasi tanaman yang kita tanam dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan apa yang kita inginkan bergantung jenis tanaman yang dibudidayakan. Ekosistem dalam pertanaman ini akan menjadi stabil karena bervariasinya jenis tanaman. Hal ini menyebabkan terjadinya pengurangan serangan hama dan penyakit. Hal ini terjadi karena biasanya hama untuk setiap jenis tanaman berbeda antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi disatu sisi ada musuh alami ditanaman lain.
Misalnya kutu apiks pada jagung akan dimakan oleh kumbang tentara yang terdapat pada tanaman suku terong terongan. Begitupula kubutuhan unsur hara ada beberapa tanaman yang saling mendukung. Tanaman kacang-kacangan memiliki bintil akar. Bintil akar tersebut mengandung bakteri yang bisa mengikat nitrogen bebas diudara. Dengan demikian bisa dijadikan sumber nitrogen untuk tanaman lain disekitar.
Monokultur
Efisiensi lahan pada pertanaman monokultur sangat kurang. Hal ini terjadi karena banyak lahan disela-sela tanaman tidak termanfaatkan. Walaupun sebenarnya bertanam dengan cara ini hasil akan maksimal hanya saja kalau gagal maka kita tidak mendapatkan hasil sama sekali. Sedangkan kalau plikultur satu gagal maka masih ada yang lainnya bisa dipanen.
Ekosistem yang terbentuk kurang stabil akibatnya terjadi peningkatan jumlah organisme pengganggu. Dan terkadang terjadi ledakan hama penyakit karena tidak ada musuh alami untuk hama tersebut. Dengan demikian hama akan berkembang terus.
Polikultur
Tumpang sari biasanya efisiensi lahan akan lebih terjaga karena lahan kosong akan dimanfaatkan semuanya. Maksudnya beberapa jenis tanaman ditanam bersamaan pada suatu lahan tersebut. Dengan demikian kita bisa memanen beberapa jenis tanaman dalam satu periode. Walaupun hasil untuk setiap jenis tanaman tidak maksimal. Akan tetapi apabila satu tanaman gagal maka masih ada tanaman lain yang bisa kita panen. Baca juga : Pembagian polikultur
Populasi tanaman yang kita tanam dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan apa yang kita inginkan bergantung jenis tanaman yang dibudidayakan. Ekosistem dalam pertanaman ini akan menjadi stabil karena bervariasinya jenis tanaman. Hal ini menyebabkan terjadinya pengurangan serangan hama dan penyakit. Hal ini terjadi karena biasanya hama untuk setiap jenis tanaman berbeda antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi disatu sisi ada musuh alami ditanaman lain.
Misalnya kutu apiks pada jagung akan dimakan oleh kumbang tentara yang terdapat pada tanaman suku terong terongan. Begitupula kubutuhan unsur hara ada beberapa tanaman yang saling mendukung. Tanaman kacang-kacangan memiliki bintil akar. Bintil akar tersebut mengandung bakteri yang bisa mengikat nitrogen bebas diudara. Dengan demikian bisa dijadikan sumber nitrogen untuk tanaman lain disekitar.
Monokultur
Efisiensi lahan pada pertanaman monokultur sangat kurang. Hal ini terjadi karena banyak lahan disela-sela tanaman tidak termanfaatkan. Walaupun sebenarnya bertanam dengan cara ini hasil akan maksimal hanya saja kalau gagal maka kita tidak mendapatkan hasil sama sekali. Sedangkan kalau plikultur satu gagal maka masih ada yang lainnya bisa dipanen.
Ekosistem yang terbentuk kurang stabil akibatnya terjadi peningkatan jumlah organisme pengganggu. Dan terkadang terjadi ledakan hama penyakit karena tidak ada musuh alami untuk hama tersebut. Dengan demikian hama akan berkembang terus.
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusbosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~