Sistem Budidaya Tanaman

Budidaya tanaman merupakan keharusan saat ini. Budidaya yang dimaksud adalah budidaya yang intensif. Dimana dalam melakukan budidaya harus betul-betul memperhatikan teknik budidaya yang tepat. 

Teknik budidaya yang tepat yaitu melaksanakan budidaya dengan mengikuti berbagai aturan dalam budidaya. Hal yang paling penting yaitu pengetahuan tentang lahan, pegetahuan tentang tanaman, pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan /perkembangan tanaman dan fakto-faktor lain yang dianggap penting. 

Beberapa alasan yang menjadi keharusan budidaya yang baik diantaranya: lahan semakin sempit karena pembangunan, jumlah penduduk semakin banyak, banyaknya gangguan hama dan penyakit, banyaknya orang yang beralih dari sektor pertanian kesektor lain, hasil pertanian dianggap tidak menghasilkan yang memadai, dan lain-lain. 

Beberapa juga alasan bahwa hasil pertanian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tuntu saja membuat para petani menjadi enggan untuk memaksimalkan sistem budidayanya. Diantaranya hasil pertanian mudah rusak, musiman dan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.

Sistem budidaya tanaman yaitu dengan cara memanfaatkan media tanam atau lahan dalam melakukan proses memproduksi tanaman. Dalam membudidayakan tanaman terdapat berbagai cara. Cara yang sering kita lakukan yaitu mengolah tanah kemudian menanam untuk memproleh hasil bumi. Cara ini masih dilakukan oleh sebagian besar petani kita.

Cara pengolahan tanah yaitu dengan cara membajak menggunakan cangkul, menggunakan mesin traktor (traktor tangan dan traktor mobil). Dahulu orang menggunakan kerbau, sapi dan kuda. Tetapi sekarang boleh dikata sudah tidak ada lagi.

Kemudian abad ke-20, manusia mengembangkan sistem budidaya selain tanah. Diantaranya menggunakan hidroponik dan kultur jaringan.

Sistem pertanaman dibagi menjadi sistem monokultur dan polikultur. Monokultur yaitu menanam suatu jenis tanaman dalam satu lahan. Contok menanam padi dilahan sawah atau ladang. Sedangkan polikultur lebih menanam lebih dari satu tanaman dalam satu lahan. Conto: tumpang sari, tumpang gilir, tumpang sela, agroforestri, budidaya lorong dan sebagainya.