Akibat Kelebihan Pupuk Urea Pada Tanaman Padi

Menggunakan urea secara berlebihan pada tanaman padi bisa mengakibatkan kerusakan hasil panen. Kerusakan panen yang sering dilihat seperti daun kering, mudah diserang hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit bisa menyebabkan biji padi menjadi hampa atau berat timbangannya menjadi kurang. 

Kelebihan urea juga bisa menyebabkan batang padi menjadi lemah sehingga mudah digigit oleh serangga. Banyak petani beranggapan bahwa urea merupakan satu-satunya pupuk yang harus digunakan. Itulah sebabnya banyak petani menggunakan pupum itu. Terkadang petani tidak lagi mau menggunakan pupuk lain karena mereka menganggap pupuk urea sudah cukup. 

Urea yang diberikan berlebihan juga bisa menyebabkan tanah menjadi masam. Kemasaman yang tinggi menyebabkan tanaman padi menjadi keracunan. Bukan hanya itu tetapi mikrorganisme dalam tanah juga akan terganggu. Mikroba tanah yang terganggu tersebut tidak bisa lagi mampu mengolah bahan organik menjadi unsur hara. Biasanya kalau mikroba positif yang terganggu akan mengakibatkan mikroba negatif akan berkembang pesat. 

Kebiasaan petani dalam memberi urea biasanya 2 sampai 3 kali. Bahkan ada petani yang memberi urea ketika umur padi menjelang bunting. Tujuannya katanya supaya padi cepat berbuah. Padahal pemberian urea pada saat itu bukannya membuat padi menjati cepat berbuat tetapi justru sebaliknya membuat padi menjadi semakin hijau. Hal ini terjadi karena urea justru dapat memicu vegetatif kembali. 

Alasan petani memberi urea menjelang padi bunting adalah karena saat padi menjelang bunting biasanya padi mengalami perubahan fisiologis. Padi biasanya menjadi seperti sakit dengan ciri-ciri agak kekuningan. Kekuningan bukan berarti kurang pupuk, tetapi pembawaan saat bunting. Sama halnya dengan manusia saat hamil biasanya jadi malas, manja, ada yang pucat, atau ada yang hanya mau makan makanan tertentu saja. 

Olehnya itu saat padi seperti itu harusnya kita memberi nutrisi yang cukup, tetapi jangan urea. Misanya pupuk biomon, pupuk aci, pupuk biota dan lainnya. Volume penyemprotan harusnya lebih maksimal saat 10 hari menjelang hamil. Misalnya kebiasaan penyemprotan untuk 10 are memakan 1 tangki. Maka saat itu harus diberikan 3 kali lipat (3 - 5 tangki per 10 are). Cara penyemprotannya harus pada dan diusahakan semua bagian tanaman basah, baik daun, batang sampai menyentuh tanah. Jangan lupa berikan pestisida saat itu sebab biasanya serangan hama juga meningkat pada saat itu. 

Daftar Isi








Komentar

Postingan Populer