Menjadi Petani Sukses
Sebagian besar penduduk Indonesia adalah petani. Akan tetapi hanya sedikit dari mereka yang bisa merasakan yang namanya kesejahteraan. Pendapatan mereka tidak sebanding dengan hasil kerjanya. Mereka mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkannya.
Mulai dari biaya pengolahan, biaya sarana produksi dan lainnya. Semuanya pada meningkat pas panen harga menjadi turun. Walaupun pemerintah telah mengeluarkan aturan harga tetapi kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan instruksi. Contohnya pemerintah menetapkan harga Rp.6500 perkilo. Tetapi pembeli memilih-milih padi yang mau dibeli. Akhirnya beberapa petani tidak bisa menjual dengan harga Rp6500.
Pembeli dan dolog mengeluarkan beŕbagai kriteria gabah yang mau dibeli sehingga sebagian besar hasil panen petani tidak terserap. Ujung-ujungnya petani kembali ketengkulak. Walau harga rendah tetapi bisa dijual. Dolog sebagai perwakilan pemerintah disamping milih-milih juga pembeliannya terbatas.
Petani jadi bingung mau dijual kemana hasil panennya. Ada pengawasan yang ketat sehingga pedagang jadi takut untuk membeli panen petani. Pedagang juga tidak mau membeli dengan aturan 6500 perkilo. Karena banyak hasil panen yang mutunya rendah. Kalau membeli dengan harga itu tentunya akan rugi.
Aturan yang awalnya ketat yang diawasi oleh babinsa kini menjadi melunak akhirnya masuk lagi tungkulak. Ketika saya berbincang dengan petani katanya mending menjual harga murah daripada menunggu mahal tetapi menyulitkan.
Oleh karena itu petani sukses adalah petani yang mampu mengembangkan diri sendiri tanpa pengaruh dari luar. Memiliki daya saing yang besar sehingga dia tidak bisa lagi dipengaruhi oleh faktor luar. Mereka memiliki kekuatan untuk menentukan harganya, mrmiliki kualitas barang yang terbaik. Mampu menanam produk yang tepat waktu dan lainnya.
By Amran
Komentar
Posting Komentar