Cara Membuat Bakteri PGPR

Untuk memperbanyak Bakteri PGPR sebenarnya merupakan hal yang sangat mudah kita lakukan. Karena bahannya sangat beragam dan banyak ditemukan disekitar kita. Bahan utama untuk memperbanyak Bakteri PGPR adalah akar tananaman. Pada akar tanaman mengandung berbagai macam bakteri yang bisa mengolah dan menyuburkan tanaman. Bakteri itulah yang memiliki peranan untuk mengurai organik tanah dan membantu menyiapkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. 

Akar tanaman yang sering kita jadikan sebagai bahan untuk pembuatan Bakteri PGPR adalah akar bambu, akar pohon pisang, akar alang-alang dan lainnya. Tetapi akar yang kita jadikan sebagai bahan untuk membiakkan bakteri ini adalah akar dari pohon yang masih hidup. Karena akar yang sudah mati tidak terdapat lagi bakteri tersebut. Jadi ketika mengambil akar tanamannya hendaknya memilih pohon yang masih hidup. 

Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut dan mengikuti langkah-langkahnya. 

  • Langka pertama adalah mencari akar tanaman sesuai kebutuhan dan akar yang akan kita jadikan sebagai bahan adalah akar yang tidak tercemar bahan kimia seperti pupuk kimia dan pestisida kimia. Sebab akar dari pohon yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia kemungkinan akar tersebut tidak terdapat bakteri PGPR karena mati oleh bahan kimia tersebut. 
  • Setelah mengambil akar sesuai kebutuhan maka bersihkan akar tersebut agar sterill sehingga bakteri patogen yang ada pada tanah menjadi bersih. 
  • Selanjutnya akar tersebut kita pukul-pukul supaya memar dan selanjutnya nantinya akan keluar zat-zat yang ada pada bagian dalam akar, sehingga zat tersebut bisa menjadi bahan tambahan nutrisi saat pembuatan biang PGPR. 
  • Siapkan air dengan cara memasak sampai mendidih. Tujuannya adalah membunuh bakteri patogen yang terdapat pada air. Sehingga saat pembuatan,  air dalam kondisi steril dari bakteri patogen. Dengan demikian bakteri PGPR bisa berkembang sempurna.
  • Masukkan air yang sudah dimasak ke dalam topleks selanjutnya masukkan juga akar kira-kira 1/2 bagian dari topleks dan air juga penuh tetapi sisakan sedikit ruang. Proses pembuatannya bersifat an aerob jadi harus ditutup rapat akan tetapi setiap 2 hari sekali dibuka tutupnya untuk membuang gas yang ditimbulkan. Kira-kira-kira 5 sampai 7 hari muncul gelembung itu artinya bakteri tersebut sudah berkembang atau aktif. Akan tetapi apabila tidak muncul gelembung berarti proses ini harus diulang lagi. Dengan demikian biang sudah terbentuk dan selanjutnya akan kita perbanyak dahulu sebelum aplikasi. 
Setelah kita membuat biang untuk perbanyakan maka selanjutnya kita akan memperbanyak biang tersebut dengan menambahkan beberapa bahan. Misalnya gula merah/gula pasir/molase, terasi, dan kalau mau memperbanyak unsur haranya bisa ditambahkan seperti sisa-sisa buah. 
  • Masukkan biang tersebut kedalam tempat yang lebih besar seperti tempat cat atau ember. Untuk mengembakannya terhantung berapa banyak kita mau buat. 
  • Biang yang kita buat tadi sebanyak 1 liter maka bisa kita perbanyak menjadi 10 liter. 
  • Air yang bisa kita gunakan adalah bisa berupa air sumur tetapi usahakan air sumur yang steril. Kalau perlu dimasak dahulu misalnya kita gunakan 5 liter atau 8 liter, sisanya kita pakai cucian beras dan air kelapa. Intinya airnya 10 liter dan kalau tidak ada air kelapa atau air cucian beras tidak apa-apa air sumur semua. Tetapi usahakan ya air cucian beras dan air kelapa ada supaya variasi unsur hara untuk tumbuhan nantinya bervariasi. 
  • Selanjutnya tambahkan juga terasi kira-kira 50 gram. Terasi juga terdapat bakteri yang baik untuk perkembang biakan bakteri positif. 
  • Tambahkan juga gula merah atau gula pasir atau molase. Gula ini sebagai makanan bakteri untuk memperbanyak bakteri PGPR. 
  • Setelah itu campurkan semua bahan tersebut dan setelah itu tutup rapat dan setiap 1 atau 2 hari buka tutupnya untuk mengurangi gas yang timbul. Dan kira-kira 7 - 14 hari bakteri sudah berkembangbiak dan ditandai timbulnya jamur-jamur dan bau yang khas seperti bau cuka.
  • Dosis penggunaan adalah 1 liter bakteri PGPR dicampur 1 tangki air untuk semprot. Lakukan penyemprotan secara merada ke bagian daun dan daerah perakaran. 
  • Penyemprotan sebaiknya dilakukan setiap 5 - 7 hari sekali. Dan dilakukan pagi atau sore hari. 
Demikianlah cara pembuatan dan aplikasi bakteri PGPR untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman  serta perbaikan struktur tanah. 

Oleh : Amran, S.P., M.Si
Wa. 085397277984

Komentar

Postingan Populer