Cara Mengendalikan Hama Tikus Padi Dengan Oli Bekas
Tikus termasuk hama pengerat tanaman dengan cara merusak batang padi hingga buah. Apabila hama ini tidak dikendalikan dengan segera maka lahan pertanian kita akan rusak atau gagal panen. Berbagai macam pengendalian yang bisa kita lakukan diantaranya secara biologis, secara fisik, kultur tehnis, secara sanitasi, pestisida nabati dan terakhir cara kimia. Pengendalian dengan memadukan berbagai macam pengenalian dan alternatif terakhir adalah pengendalian secara kimia. Pengendalian berbagai cara tersebut disebut pengendalian hama terpadu atau biasa dikenal dengan PHT.
Pada kesempatan ini kami akan membahas salah satu pengendalian kultur teknis. Artinya mengendalikan tikus dengan teknik tertentu yang bisa mengurangi atau minimal mampu mengusir tikus secara pelan-pelan. Sebab kita ketahui umumnya petani ketika ada hama tikus yang mengganggu lahannya maka mereka langsung menggunakan pestisida kimia. Padahal pestisida kimia hanyalah disarankan untuk pengendalian terakhir.
Baca juga : Cara mengendalikan hama-hama dengan menggunakan kapur barus
Cara menangani hama penyakit dengan menggunakan cucian beras dan bawang putih
Cara yang akan kami bahas adalah pengendalian hama tikus dengan menggunakan oli bekas. Oli bekas sifatnya melengket kepada benda yang terkena. Apabila ditumpahkan ke air maka oli tersebut mengapung diatas permukaan air. Walaupun sebenarnya ketika oli bekas tersebut melengket kekulit maka tidaklah membahayakan. Hanya saja ketika melengket ada perasaan tidak enak atau tidak nyaman. Oli apabila melengket maka akan dapat dihilangkan dengan sabun dengan air.
Dengan gambaran di atas maka hal ini akan terapkan pada lahan sawah yang ada airnya sedikit. Oli bekas kita tumpahkan sedikit demi sedikit pada tempat yang sering dilalui oleh tikus. Apabila air yang ada tumpahan oli pada bagian atas yang terapung mengenai kulit tikus akan melengket. Ketika oli bekas tersebut melengket pada kulit tikus menyebabkan tikus berusaha menghilangkan oli bekas yang menempel pada kulitnya. Dengan cara menggosok-gosokkan-gosokkan tubuhnya ketanah. Ketika menggosok-gosokkan tubuhnya terlalu keras menyebabkan kulit menjadi luka. Dan apabila kulit terluka dan tetap menggosok karena oli tidak bisa hilang kecuali pakai sabun. Sedangkan tikus tidak mengetahui hal itu. Akibatnya kulit tikus menjadi infeksi karena luka dan lama kelamaan tikus akan mati.
Oli bekas bisa juga dicampur dengan pestisida kimia seperti starban atau yang lainnya. Sehingga saat dijilat oleh tikus saat pengeringan tubuh, tikus akan keracunan dan akan mati akit menjilatnya.
Cara aplikasi bisa juga dengan cara disemprotkan pada daerah sekeliling persawahan terutama pada daerah yang sering dilalui tikus. Tentu saja lebih baik kalau ada airnya supaya air oli tetap mengapung. Usahakam air tidak mengalir supaya oli yang mengapung tidak hilang. Masukkan 2 gelas aqua oli bekas kedalam tangki penyemprotan. Alat semprot yang berisi 16 hingga 20 liter. Semprotkan kedaerah pinggiran padi. Campurkan racun tikus 1 atau 2 bungkus. Selamat mencoba.
Oleh : Amran, SP., M.Si.
Cp. 085397277984
Komentar
Posting Komentar