Produktivitas Petani Kita

Perkiraan petani kita didominasi oleh 71 persen berusia 45 tahun ke atas. Sedangkan umur 45 tahun ke bawah hanya sekitar 29 persen. Tetapi hal ini memang wajar karena petani muda kita lebih cenderung memilih sektor lain yang lebih menjanjikan. Walaupun minat pemudah kita cendrung kesektor lain tetapi toh sektor pertanian produktivitasnya tetap meningkat dari tahun ketahun. 

Disamping itu mekanisasi dibidang pertanian juga semakin maju yang menyebabkan tenaga kerja dibidang ini semakin sempit. Sebagai perbandingan misalnya dahulu petani memotong padi dengan lahan 1 ha dibutuhkan 2 sampai 10 orang. Dengan mesin pemotong padi mungkin hanya di operasikan 2 orang sudah bisa. Pengangkatan gabah dari sawah ke rumah tidak perlu pakai orang yang banyak, cukup gunakan mobil pengangkat. 

Lahan pertanian kita semakin hari terjadi penyusutan yang signifikan, akan tetapi tidak dibarengi penurunan yang signifikan. Justru profuktivitas semakin meningkat. Jadi bukan faktor umur dan jumlah petani yang menjadi tolak ukur melainkan tingkat produktivitas. Produktivitas juga dipengaruhi oleh pemuliaan tanaman yang semakin berkembang seperti ditemukannya bibit unggul. 

Bibit unggul seperti bibit tahan terhadap hama dan penyakit, cepat panen, hasil lebih banyak, dan kualitas lebih baik. 

Studi Kasus Petani Desa Langi

Desa Langi termasuk salah satu desa yang berada di Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone. Desa Langi berada pada ketinggian kurang lebih 500 mdpl. Terletak pada daerah pegunungan, dan khusus desa Langi Diapit oleh gunung-gunung. 

Sebagian besar penduduknya adalah bertani dan berdagang. Suami bertani dan terkadang dibantu oleh istri dan anaknya. Istri biasanya lebih fokus untuk berdagang. 

Sekitar tahun 80an petani berladang berpindah-pindah. Menanam kacang-kacangan, kacang panjang, labu, cabe dan lainnya. Setelah ladangnya tidak subur, maka dia pindah lagi ke ladang buka baru. Sebelum pindah dia menanam kemiri. Dan tetap memelihara kemiri sampai berbuah. Salah satu penghasilan petani adalah kemiri. Dikabupaten Bone merupakan sentra kemiri salah satu yang terbesar adalah Bontocani. 

Tahun 90an petani sudah mulai bercocok tanam pada sawah dengan menanam padi. Sekali-sekali diselingi dengan kacang tanah. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi tahun 2000an petani sudah mulai mengembangkan bertanam cabe besar. Dan inilah yang memberi penhasilan tambahan kepetani. Hampir merata menanam cabe. Petani sudah mulai makmur, terbukti sebagisn besar sudah memiliki kendaraan mobil, rumah yang bagus serta anak-anak mereka sudah sebagian besar kuliah di universitas. 


Komentar

Postingan Populer