Manfaat Jerami Padi Untuk Pertumbuhan Tanaman

Umumnya petani membakar jerami setelah panen. Akibatnya sisa-sisa organik padi tersebut tidak termanfaatkan dengan baik. Sebagaimana kita ketahui bahwa jerami padi memiliki kandungan unsur hara yang disebut silikat (si). 

Keberadaan silikat dari batang padi membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 tahun apabila lapuk secara alami. Akan tetapi keberadaan silikat di dalam tanah semakin sedikit. Hal ini ada kaitannya dengan petani yang sering membakar jerami setelah panen. 

Untuk mempercepat pembentukan silikat dari jerami padi, maka harus dilakukan pengomposan dengan menggunakan EM4 atau biomon. Pengomposan biasanya berlangsung 2 sampai 1 bulan. Kekurangan silikat tanah menyebabkan padi susah berdiri tegak dan padi tidak bernas. 

Itulah sebabnya kebanyakan sawah pada musim hujan sering rebah. Begitupula gabah yang dihasilkan kualitasnya sangat kurang. Apalagi petani hanya menggunakan pupuk kimia saja. Sementara tanaman membutuhkan unsur hara sekitar 16 unsur hara. Ketersediaan unsur hara yang ada pada pupuk kimia yang sering dipakai petani hanya kisaran 6 unsur hara. 

Vermentasi jerami padi bukan hanya memiliki unsur silikat saja. Tetapi juga terdapat puluhan unsur hara dan organik. Unsur hara yang ada pada jerami berupa unsur hara mikro seperti Mn, fe, B, Cu dan lainnya. Unsur itu dalam jumlah kecil tetapi dibutuhkan oleh tanaman. Tanpa unsur itu maka tanaman akan kekurangan unsur hara. 

Jika jerami dibakar maka tingkat absorpsi hara tanah dan kadar K akan semakin meningkat. Tentu hal ini akan merusak sifat fisik dan kimia tanah. Akibatnya tanah menjadi tidak subur. 

Komentar

Postingan Populer