Hama Wereng Pada Tanaman Padi

Akhir-akhir ini wereng merupakan hama utama yang menyerang tanaman kita terutama tanaman padi. Hama ini sangat susah untuk dikendalikan. Hal ini kemungkinan ada kaitannya dengan kebiasaan petani untuk menggunakan pestisida secara berlebihan. Akibatnya hama akan resisten terhadap pestisida. 

Petani telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan tetapi toh masih ada saja hama yang lolos. Jadi boleh dikata tidak bisa diatasi 100 %. Olehnya itu pada kesempatan ini kami akan mengulas apa itu hama wereng? Apa yang menyebabkan susah dikendalikan? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangbiakannya?.

Ada 4 jenis wereng yang sering merusak tanaman padi : Wereng hijau (Nephotettix SPP), Wereng cokelat (Nilaporvata lugens Stal), Wereng punggung putih (Sogatella furcifera dan wereng loreng zigzag.

Wereng dalam merusak tanaman dengan cara menghisap cairan tumbuhan sehingga tanaman menjadi terganggu atau bisa menjadi kering daunnya. Wereng termasuk ordo Hemiptera (kepik sejati), sub ordo Fulgoromorpha untuk kategori ukuran yang kecil. Baca juga : Manfaat Trichoderma Sebagai Pestisida Alami 

Disamping merusak dengan cara merusak atau menghisap, wereng juga merupakan vektor penyakit bagi tumbuhan. Tetapi kebanyakan dari kelompok virus. 

Ciri-ciri 

Nimfa dari Fulgoroida atau ada juga yang menyebut Auchenorrhyncha melengkapi dirinya dengan zat lilin pada kelenjar khusus di perut dan juga bisa didapat pada bagian tubuh lain. Tujuan dari lilun yaitu untuk menyembunyikannya dari pemangsa.

Wereng adalah pembawa penyakit (vektor) dengan cara menularkannya dari tumbuhan ketumbuhan lain. Fitoplasma yang hidup di floem tumbuhan ditularkan ketika wereng menyerap nutrisi dari tumbuhan. 

Berikut ini beberapacjenis Hama Wereng

Wereng Hijau (Nephotettix spp)

Wereng hijau termasuk hama utama yang menyebarkan virus tungro yang cikal bakal terjadinya penyakit tungro. Yang masuk dalam kategori ini adalah Rice tungro bacilliform badnavirus (RTBV) dan Rice tungro sperical badnavirus (RTSV). 

Wereng ini terdapat pada pelepah daun dan menetas disitu. Siklus penetasan 6 hari setelah diletakkan telurnya. Setelah itu mengisap cairan pada daun sampai daun menjadi kering. Baca juga : Manfaat Trichoderma untuk penyakit tanaman.

Penyerangan pada tanaman padi mulai dari fase pembibitan hingga terbentuk malai atau anakan. Menyukai tanaman yang diberi pupuk dosis tinggi terutama N dengan jarak tanam yang rapat. 

Serangga dewasa dan nimfa berdiam pada bagian pangkal batang padi. Akibatnya tanaman kerdil atau kecil, malai kurang , menyebabkan daun berubah menjadi kuning sampai orange. 

Pengendalian dan Pencegahan

1. Lakukan pencegahan saat pembibitan denga memberi pestisida (insektisida) dosis rendah supaya tidak ada peluang untuk meletakkan telur. 

2. Jarak tanam jangan terlalu rapat karena akan berkembang dengan cepat apabila jarak tanam rapat. 

3. Pengendalian hayati dengan memanfaatkan agen hayati Beauveria bassiana. 


5. Pengendalian dengan insektisida dengan bahan aktif Bpmc, Buprofezin, Etofenproks, Imidakloprid, Karbofuran, MIPC atau Tiametoksam. 

Apabila hama tungro tidak dikendalikan maka akan mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup besar. 

Komentar

Postingan Populer