Bertani Organik Meningkatkan Hasil 2 Kali Lipat
Saat ini dapat dikatakan bahwa bertani dengan menggunakan bahan organik adalah suatu keharusan. Hal ini karena ada beberapa alasan. Alasan yang paling penting adalah dengan pertanian kimia sejak revolusi hijau sampai sekarang menyebabkan terjadinya kerusakan lahan yang cukup parah.
Kerusakan itu dapat kita lihat secara nyata adalah rusaknya tanah pertanian terutama lahan sawah. Contoh kerusakannya adalah sawah tidak mampu lagi menyimpan air yang cukup lama. Terutama pada musim kemarau ketersediaan air yang kurang tetapi kemampuan tanah untuk menahan air sudah tidak mampu lagi. Akhirnya petani mengeluarkan biaya yang besar untuk pompanisasi. Baca Cara membuat pupuk organik cair murah dan cepat hanya 5 menit sudah bisa diaplikasikan.
Tidak lagi terjadi siklus alam yang memadai karena matinya mikrorganisme tanah akibat bahan kimia seperti pestisida kimia dan pupuk kimia. Akhirnya tanaman ketergantungan pupuk kimia. Karena hara dalam tanah tidak bisa lagi terurai oleh mikrorganisme tanah. Dan bahkan terjadi ikatan kimia yang kuat sehingga justru menjadi racun bagi tanaman.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pupuk kimia yang diberikan ketanaman terutama padi sawah, hanya sebagian kecil yang diserap. Bahkan lebih banyak yang terbuang dan terjadi ikatan kimia dalam tanah. Akibatnya tanah menjadi rusak.
Kalau hal ini dibiarkan terus maka suatu saat tanaman tidak akan tumbuh lagi ditanah yang rusak akibat pupuk kimia.
Solusi Memperbaiki Tanah
Supaya kerusakan tidak berkepanjangan maka solusinya adalah kembali menggalakkan pupuk organik/pupuk hayati. Karena dengan menggunakan pupuk organik akan memperbaiki tanah secara pelan-pelan. Baca juga: Micin dan susu dancow solusi petani untuk memakai pupuk organik langsung pakai
Organik bisa melarutkan beberapa unsur kimia yang terdapat pada pupuk an organik. Sehingga pupuk yang tadinya terikat kuat dalam tanah bisa dilepas oleh organik. Dengan demikian unsur tersebut bisa dimanfaatkan oleh tanaman.
Didalam pupuk organik terdapat mikroba yang bisa melarutkan beberapa unsur seperti pospor dan kalium.
Tindakan Penggunaan Pupuk Organik
Menggunakan pupuk organik bukan berarti langsung menghilangkan 100 persen kimia. Paling tidak bisa mengurangi hingga 50 %. Dengan demikian yang 50 % sisanya sudah tidak terlalu berbahaya lagi. Alasannya karena pemberian pupuk organik berperanan memperbaiki kerusakan. Karena pupuk organik mampu mengurai beberapa unsur terikat dalam tanah. Adanya mikrorganisme tersebut tidak memberikan peluang lagi untuk merusak tanah.
Seberapa Sering Memberi Organik?
Studi kasus pada padi: Pemberian organik paling tidak diberikan 4 sampai 5 kali. Pemberian saat pengolahan tanah atau 1 sampai 3 hari sebelum tanam. Sebelum memberi pupuk kimia seharusnya diberi dulu organik tujuannya supaya kimia berbahaya bisa diurai oleh bakteri atau zat-zat tertentu dalam pupuk organik.
Selanjutnya pemberian organik/hayati/pco/mol pada umur 15 HST, 30 HST, 70 HST. Ataupun bisa lebih dari itu.
Harapan Kita Pada Organik
Umumnya petani yang kami dampingi hasil mereka akan meningkat 40 hingga 100 %. Dari hasil perhitungan kami bahwa sebelum menggunakan pupuk organik hasil mereka cuma dapat 4 - 6 ton perhektar saja. Padahal sebenarnya masih bisa mencapai 8 - 13 ton perhektar. Dan terbukti setelah saya mendampingi hasil mereka ada yang meningkat lebih dari 100%. Testimoni Petani Pengguna pupuk organik dengan pengurangan pupuk kimia (an organik).
Komentar
Posting Komentar