pH Tanah Untuk Pertanian

pH tanah mempunyai peranan penting dalam meningkatkan hasil pertanian. pH yang terlalu tinggi menimbulkan kerusakan pada tanaman dan begitupula kalau pH yang terlalu rendah. Dengan demikian perlu pengetahuan khusus untuk mengetahui pada kondisi pH dimana suatu jenis tanaman bisa tumbuh. Pelajari juga: Bintil akar pada tanaman leguminase berfungsi menambah nitrogen alami pada tanaman

Sebelum kita lanjut mengenai seluk beluk pH maka perlu kita ketahui dahulu depenisi pH itu sendiri. pH adalah tingkat keasaman dan tingkat kebasa-an suatu jenis tanah. Tingkat kebasa-an dan keasaman suatu tanah diberi skala 0 sd 14. Dikatakan asam apabila pada skala di bawah 7 dan dikatakan bas bila pada skala menunjukkan angka di atas 7. Sedangkan normal pada skala 7. 

Setiap tanaman punya kemampuan tumbuh pada pH tertentu. Tidak semua tanaman punya pH yang sama. Olehnya itu perlu mengetahui berapa rata-rata pH suatu tanaman bisa tumbuh. Dan pH berapa suatu tanaman tidak bisa tumbuh sama sekali. Dan apa yang harus kita lakukan untuk menetralkan pH tanaman.

Untuk mengetahui berapa pH tanah maka diperlukan alat untuk mengetahuinya. Alat yang paling akurat untuk mengetahui ukur pH adalah pH meter. Namun demikian kebanyakan petani tidak memiliki alat seperti itu. Kurangnya pengetahuan petani tentang alat ini membuat mereka enggan untuk memilikinya. Padahal pengetahuan tentang pH sangat membantu petani dalam melipatgandakan pendapatannya.

Alat lain yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah kertas lakmus. Cuman alat ini tidak terlalu akurat untuk digunakan karena hanya dapat mengetahui asam dan basa saja. Tidak bisa diketahui keakuratannya. Namun demikian penggunaan kertas lakmus sangat membantu petani untuk mengetahui kondisi pH tanah.

pH rendah (asam tinggi) menyebabkan unsur magnesium, kalsium, dan fosfor terikat secara kimia menyebabkan tidak bisa diserap oleh tanaman. Pada kondisi itu aluminium dan mangan bersifat racun bagi tanaman. Pemberian dolomit dengan dosis yang sesuai akan menyesuikan pH tanah.

Begitupula pada kondisi basa ( alkalin) tinggi menyebabkan unsur hara mikro seperti ytembaga, mangan, seng dan besi akan terikat secara kimia dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Dan untuk menetralkan maka pemberian kapur gypsum dapat dilakukan untuk menetralkan sifat basa tanah.

Akibat kelebihan asam atau basa bisa menyebabkan produksi tanaman menurun atau bahkan gagal panen. Demikianlah penjelasan pH tanah. Semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan Populer