Kendala Pupuk Subsidi Dilapangan
Kendala Pupuk Subsidi
Ada dua jenis pupuk yang disubsidi oleh pemerintah Indonesia yaitu urea dan NPK. Kedua pupuk ini sangat dibutuhkan oleh petani saat menanam padi. Hanya saja petani terkadang terlambat untuk mendapatkannya karena tidak ada dijual dilapangan. Sebagai contoh, saya ketemu dengan seorang petani disalah satu desa di Kabupaten Bone pertengahan bulan Januari mengatakan bahwa sudah mau memupuk tetapi pupuk tidak tersedia.
 |
| Pupuk Urea & NPK Bersubsidi |
Hal ini terjadi karena pendistribusian pupuk ketingkat petani berjalan lambat. Sebenarnya pupuk subsidi mulai dipersiapkan PT.Pupuk Indonesia (persero) per tanggal 13 januari 2023. Sedangkan petani mulai menanam bulan 11, 2022. Jadi wajar saja petani mengeluh lambat memberi pupuk pada padinya. Kebiasaan petani memupuk antara 7 hst sampai 30 hst.
Tidak semua petani memiliki kartu tani, jadi yang berhak memproleh pupuk subsidi adalah hanya petani yang memiliki kartu tani. Jadi petani yang tidak memiliki kartu tani terpaksa membeli yang non subsidi. Ada beberapa petani yang tidak memiliki kartu tani tetapi tetapi bisa memakai pupuk subsidi dengan cara membeli kepada petani yang memiliki kartu tani.
Yang jadi pertanyaan kenapa bisa menjual pupuknya, menurut info yang berkembang katanya pupuknya belebih, makanya sisanya dijual. Hal ini bisa terjadi karena lahan yang dilaporkan tidak sesuai kenyataan. Jadi memang disini perlu adanya pendataan jumlah sawah yang sebenarnya. Jangan sampai banyak kasus seperti berikut, ada petani yang lahannya luas tetapi pupuknya yang diterima sedikit. Begitupula sebaliknya ada petani lahannya sedikit tetapi mendapatkan pupuk yang banyak.
Terkadang harga sudah dipatok sekian, tetapi kenyataannya dijual kepetani melebihi dari harga yang ditetapkan. Itulah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.
Baca juga :
Manfaat daun siri untuk mengatasi serangan hama pada tanaman kita
Mengusir tikus dengan menggunakan cabai
Komentar
Posting Komentar