Konsep Agribisnis
Agribisnis merupakan istilah dalam pertanian. Ada yang mengartikan agro dan bisnis. Agro merupakan singkatan dari Agronomi yaitu mempelajari tentang cara budidaya tanaman. Kemudian bisnis kaitannya dengan hasil. Setelah tanaman di panen maka dipasarkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa agribisnis yaitu membisniskan hasil pertanian. Tetapi kalau mengacu pada pengertian itu seakan-akan kita langsung menjual hasil pertanian. Dalam agribisnis kita juga mengenal istilah ilmu agribisnis. Ilmu agribisnis itu sendiri merupakan konsep agribisnis yang diajarkan secara sistimatis sehingga bisa menjadi acuan.
Ilmu agribisnis sebenarnya sama saja dengan kalau kita mengatakan agribisnis. Bedanya ilmu agribisnis merupakan suatu konsep ilmia yang dipelajari disekolah-sekolah atau kampus-kampus. Sementara agribisnis merupakan penerapan dari konsep. Sama halnya kalau kita katakan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan tidak musti didapat pada bangku sekolah tetapi bisa saja dari pengalaman. Kalau ilmu pengetahuan biasanya didapat dari bangku sekolah.
Maka para ahli menyusun suatu konsep agribisnis. Dimana agribisnis itu meliputi berbagai cakupa aspek. Kesemua aspek itu saling berkait antara satu dengan yang lain. Apabila aspek itu ditinggalkan salah satunya. Maka tidak bisa mewujudkan konsep itu. Ada 4 sub sistem yang saling terkait untuk melahirkan agribisnis. Keempat aspek itu adalah subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, subsistem produksi, subsistem agroindustri dan subsistem pemasaran. Tujuan mengembangkan konsep ini adalah untuk memberi nilai tambah.
A. Subsistem Pengadaan Sarana Produksi
Sarana produksi itu meliputi lahan, bibit, alat pengolahan sawah seperti traktor, cangkul, parang dll. Sarana lain ada pupuk, pestisida, alat semprot. Semua itu diperlukan atau dipersiapkan sebelum memproduksi.
Lahan itu bisa berupa pot, botol hidroponik, lahan sawah, kebun atau seluruh saranan yang bisa ditanami. Lahan yang akan ditanami harus dipersiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Misalnya jenis tanah, pH tanah, struktur tanah dll. Tanah sebagai media tumbuh harus tanah yang subur. Tanah yang subur yaitu yang memiliki unsur hara. Unsur hara yaitu kandungan kimia tanah yang terdapat dalam tanah. Paling tidak ada 16 unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Baik itu berupa unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
Sarana yang lain yang takkala pentingnya adalah pupuk dan pestisida untuk memberantas hama, gulma dan penyakit. Pupuk berkaitan unsur hara. Pupuk diberikan kepada tanaman yang membutuhkan. Secara umum pupuk yang biasa diberikan terdiri atas Urea, TSP, KCl, dan beberapa pupuk organik, begitu pula pupuk cair contoh pupuk cair yang disarankan adalah pupuk super ACI, pupuk biomon dll.
B. Subsistem Produksi
Subsistem produksi itu menyangkut bagaimana kita membudidayakan tanamam tersebut. Tentu saja ketika memproduksi harus memperhatikan cara pengolahan lahannya. Memperhatikan pH tanahnya. Memperhatikan bibit yang ditanam. Bibit yang ditanam harus bibit unggul. Bibit unggul yaitu bibit yang memiliki kemampuan produksi tinggi, tahan terhadap hama penyakit serta enak rasanya.
Setelah dilakukan penanaman maka perlu lagi pemeliharaan. Pemeliharaan meliputi pemupukan, penyiangan, pengairan dan pemberantasan hama dan penyakit. Tujuan dari pemeliharaan yaitu untuk menjadikan produk yang dihasilkan kualitas terjaga.
Panen merupakan hasil akhir dari produksi tersebut. Cara panen itu ada yang manual dan ada yang pakai mesin. Tanaman yang dipanen yaitu yang betul-betul sudah matang secara pisilogis. Ada juga tanaman tidak perlu sampai matang tetapi dipanen sesuai kebutuhan. Misalnya mangga mentah biasa dipanen muda tidak perlu matang. Contok lain mangga yang dibuat sambel tidak perlu matang. Istilah Bugis Makassar yaitu racak-racak mangga. Racak mangga cara membuatnya diparut kemudian dicampur garam dan lombok tambah lagi penyedap. Biasanya di campur dengan ikan kemudian dimakan dengan nasi. Enak sekali.siip.
C. Subsistem Teknologi Agroindustri
Sebagaimana kita ketahui bahwa hasil pertanian tidak tahan lama setelah dipanen, melimpah, harga turun bila barang banyak. Dengan demikian hasil pertanian ini kalau tidak diolah dengan baik akan memberikan kerugian yang besar. Karena dengan harga yang turun sementara biaya produksi besar. Tentu saja petani akan rugi. Baca juga: pembuatan saus tomat, pembuatan manisan tomat
Umumnya petani menjual hasil panennya dalam keadaan mentah. Menjual dalam keadaan mentah tentu saja hasilnya kecil.
Hasil pertanian cepat rusak tanpa adanya pengolahan maka tidak tahan lama. Karena umumnya hasil pertanian biasanya cuma mampu bertahan lama selama 3 hari sudah mulai terjadi kerusakan.
Dengan adanya teknologi maka semua persoalan diatas bisa diatasi. Hasil cepat busuk dilakukan pengolahan supaya bisa tahan lama. Pengolahan yang biasa kita kenal diantaranya. Pendinginan, pengeringan, penggaraman, pengawetan dengan kimia dll. Dengan teknik pengolahan diharapkan bisa membuat tahan lama.
Hendaknya hasil pertanian diolah dulu sebelum dijual. Karena menjual langsung harganya jauh lebih rendah. Contohnya harga mangga mentah misalnya Rp.10.000 per 5 biji. Bagaimana supaya mangga yang 10.000 menjadi 50.000. Misalnya dibuat manisan, dibuat jus mangga dll.
Intinya agroindustri bagaimana produk pertanian tersebut memilki nilai tambah dari sebelumnya. Dari harga rendah menjadi mahal. Dengan industri petani akan menjadi makmur. Info Lanjut...
D. Subsistem Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang terpenting dalam pertanian. Apalah artinya produk yang banyak kalau tidak bisa dipasarkan. Dengan pemasaran tersebut produk pertanian didaerah pedesaan di distribusikan ke kota untuk dijual. Dengan adanya pasar tersebut petani bisa menikmati hasil panennya menjadi uang.
Itulah ruang lingkup dari agribisnis. Dengan memahami konsep ini diharapkan bisa diperaktekkan oleh pelaku usaha pertanian. Dan disarankan janganlah kita membiasakan menjual bahan menta tetapi olah dahulu supaya memiliki daya tambah.
Semoga bermanfaat.
Berita terkait:
C. Subsistem Teknologi Agroindustri
Sebagaimana kita ketahui bahwa hasil pertanian tidak tahan lama setelah dipanen, melimpah, harga turun bila barang banyak. Dengan demikian hasil pertanian ini kalau tidak diolah dengan baik akan memberikan kerugian yang besar. Karena dengan harga yang turun sementara biaya produksi besar. Tentu saja petani akan rugi. Baca juga: pembuatan saus tomat, pembuatan manisan tomat
Umumnya petani menjual hasil panennya dalam keadaan mentah. Menjual dalam keadaan mentah tentu saja hasilnya kecil.
Hasil pertanian cepat rusak tanpa adanya pengolahan maka tidak tahan lama. Karena umumnya hasil pertanian biasanya cuma mampu bertahan lama selama 3 hari sudah mulai terjadi kerusakan.
Dengan adanya teknologi maka semua persoalan diatas bisa diatasi. Hasil cepat busuk dilakukan pengolahan supaya bisa tahan lama. Pengolahan yang biasa kita kenal diantaranya. Pendinginan, pengeringan, penggaraman, pengawetan dengan kimia dll. Dengan teknik pengolahan diharapkan bisa membuat tahan lama.
Hendaknya hasil pertanian diolah dulu sebelum dijual. Karena menjual langsung harganya jauh lebih rendah. Contohnya harga mangga mentah misalnya Rp.10.000 per 5 biji. Bagaimana supaya mangga yang 10.000 menjadi 50.000. Misalnya dibuat manisan, dibuat jus mangga dll.
Intinya agroindustri bagaimana produk pertanian tersebut memilki nilai tambah dari sebelumnya. Dari harga rendah menjadi mahal. Dengan industri petani akan menjadi makmur. Info Lanjut...
D. Subsistem Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang terpenting dalam pertanian. Apalah artinya produk yang banyak kalau tidak bisa dipasarkan. Dengan pemasaran tersebut produk pertanian didaerah pedesaan di distribusikan ke kota untuk dijual. Dengan adanya pasar tersebut petani bisa menikmati hasil panennya menjadi uang.
Itulah ruang lingkup dari agribisnis. Dengan memahami konsep ini diharapkan bisa diperaktekkan oleh pelaku usaha pertanian. Dan disarankan janganlah kita membiasakan menjual bahan menta tetapi olah dahulu supaya memiliki daya tambah.
Semoga bermanfaat.
Berita terkait:
Komentar
Posting Komentar