Cara Membuat Petani Kita Maju

Sebagian besar petani kita hanya fokus kesatu usaha tani saja yaitu bertanam padi. Petani kita menanam padi 1 sampai 4 x. Terutama yang memiliki lahan yang berpengairan bisa 2 - 3 kali 1 tahun. Sementara yang tadah hujan hanya 1 kali saja atau bisa 2 kali. Diantara penyebab pendapatan rendah adalah kemampuan agribisnisnya rendah. Efisiensi tenaga, lahan dan sumberdaya manusia rendah. Jam kerja petani kita semaunya. Artinya hanya mengelolah semaunya saja. Dia tidak menetapkan target. Target waktu, target hasil dan target pemasaran. Kondisi seperti itu membuat petani kita semakin terpuruk.

Diperpara lagi pertanian memiliki beberapa karakter seperti musiman, tidak tahan lama serta dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Bila panen melimpah maka harga akan turun. Sementara petani membutuhkan uang untuk menebus pinjaman dan kebutuhan hidup lainnya. Maka terpaksa petani mau tidak mau menjual murah. Sunggu ironis memang kondisi petani kita.

Hal lain lagi yang membuat petani kita semakin terpuruk adalah banyaknya barang inpor yang murah sehingga daya saing semakin rendah. Rendahnya daya saing karena diikuti juga kualitas pertanian kita rendah. Rendahnya kualitas juga dipengaruhi oleh SDM yang rendah. Dari segi kesehatan produk kita sangat berbahaya karena menggunakan pestisida yang berlebihan.

Pernah  suatu hari saya iseng  berdiskusi  kepada seorang  petani dikampung. Saya berdiskusi tentang pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Saya bertanya bagaimana cara menangani hama tanaman dan berapa dosisnya. Petani: saya kalau menyemprot dibagi menjadi 2 yang untuk dimakan dosisnya jangan terlalu banyak dan yang untuk dijual dosisnya harus banyak supaya hama bisa mati semua.

Ilustrasi diatas menjelaskan bahwa petani kita sadar bahwa pestisida berbahaya bagi dirinya. Buktinya dia menggunakan dosis yang rendah untuk kebutuhannya. Akan tetapi tidak peduli dengan yang dijual buktinya dia menggunakan dosis yang lebih. Untuk merubah pola pikir petani kita maka perlulah kiranya peranan semua pihak untuk memberikan penyuluhan kepada petani. Terkait misalnya tokoh  agama, tokoh kesehatan dan terkhusus untuk penyulu pertanian dan jajarannya.

Kita ketahui ada kecendrungan manusia didunia membutuhkan makanan yang aman dan sehat. Makanan yang sehat adalah makanan yang berasal dari bahan organik yang tidak tercemar bahan kimia. Bahan kimia seperti penggunaan pupuk kimia, racun kimia yang berlebihan, dll.

Salasatu hal yang perlu kita perhatikan adalah untuk memajukan petani kita adalah mengajarkan konsep agribisnis. Karena agribisnis ini dapat memberi petani kita nilai tambah. Salah satu subsistem agribisnis yang membahas tentang pengolahan adalah agroindustri. Artinya petani tidak menjual lagi produk mentah melainkan diolah terlebih dahulu baru dijual. Penjualan setelah diolah memberikan hasil yang lebih besar. Dengan adanya nilai tambah tersebut petani menjadi sejahtera.