Sarjana Pertanian Lebih Suka Bekerja Disektor Lain
Hanya sebagian kecil sarjana pertanian kita bekerja disektor pertanian setelah selesai kuliah. Hal ini terjadi karena sektor pertanian dianggap tidak bisa memberikan masa depan yang menjanjikan. Banyak Alumni pertanian bekerja disektor perbankan dan sektor-sektor lain misalnya perdagangan, kontraktor dan lain-lainnya yang dianggap bisa menjanjikan.
Sektor pertanian setelah panen sangatlah rendah bahkan pemerintah kita menginginkan harga pertanian serendah mungkin. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah sarana prasarana yang tersedia sangat mahal bahkan setelah ditebus dengan hasil pertaniannya tidaklah sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Akibatnya petani menjadi gerah. Ditambah lagi pengaruh cuaca yang tidak menentu sehingga menambah beban hidup petani.
Para sarjana pertanian kita banyak yang memilih seperti perbankan yang mereka anggap sumber uang. Ada yang menjadi kontraktor dan bahkan ada menjadi gojek, grab, tukang bentor dan lai-lain. Semua pekerjaan itu dianggap cepat menghasilkan uang sementara pertanian menunggu waktu lama. Mana lagi gagal panen, permainan pasar seperti tengkulak, harga ditahan dan masih banyak lagi yang menjadi penghambatnya.
Daya saing sektor pertanian kita sangatlah rendah sehingga untuk bersaing dengan produk yang berasal dari luar seperti Thailan, Cina, Pilipina dan negara lainnya. Ditambah lagi semakin mudahnya orang menginpor barang dari luar negeri. Untuk membuka usaha dukungan modal sangat susah. Dan bahkansebelum berhasil sudah dimintai pajak, dimintai situ, siup dan lain-lain. Bukannya para pengusaha tidak mau membayar tetapi dia butuh dahulu untuk menutupi biaya-biayanya.
Dari sekelumit masalah diatas maka perlu juga kita tegaskan bahwa sektor pertanian sebenarnya tidak hanya bercerita tentang budidaya seperti yang dilakukan petani tetapi sebenarnya sarjana pertanian hendaknya melihat pertanian secara umum. Jangan hanya melihat secara khusus. Secara umum bisa kita lihat pada konsep agribisnis. Silahkan baca bagaimana konsep agribisnis. Jadi sarjana pertanian tidak musti bertani tetapi bisa mengembangkan konsep agrobisnis itu. Misalnya berdagang, mengembangkan produk, berdagang sarana dan prasarana seperti pupuk, racun dan lain-lain.
Dari beberapa literatur yang saya baca sarjana bekerja sesuai bidangnya hanya sekitar 30% sedangkan yang bekerja dibidang lain sebesar 70%.
Komentar
Posting Komentar