Klimaterik dan Non Klimaterik
Amran, SP, MSi. Salah satu kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh manusia adalah buah. Hal ini karena buah memiliki vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun demikian ada beberapa buah yang cepat mengalami kerusakan dan ada yang lambat. Dalam hal ini ada 2 istilah yang kita kenal yaitu buah klimaterik dan buah non klimaterik.
Klimaterik
Buah klimaterik adalah buah yang terus mengalami kematangan setelah panen. Kenaikan laju respirasi berjalan cepat setelah matang dan sudah dipanen. Buah yang sudah matang secara fisiologis, apabila dipanen maka akan terjadi pematangan terus menerus sampai membusuk. Yang berperanan dalam hal ini adalah zat etilen yang terdapat pada buah tersebut.
Beberapa contoh buah yang termasuk kategori ini adalah apel, mangga, pepaya, kiwi, tomat, pir, pisang, alpukat, jambu, nangka, markisa, blewah, cempedak, sirsak, durian, manggis dan lainnya.
Non Klimaterik
Buah non klimaterik adalah kebalikan dari klimaterik. Dimana buah ini kecendrungannya tidak mengalami pematangan setelah panen. Bahkan buah tersebut bisa disimpan lama tanpa mengalami perubahan yang berarti. Buah ini akan matang apabila tetap melengket pada pohonnya. Setelah panen walaupun diberi dengan etilen tetap tidak melanjutkan kematangannya.
Beberapa buah yang masuk dalam kelompok ini adalah berry, jeruk, anggur,leci, nanas, melon, terong, delima, mentimun, lengkeng, langsat, kacang polong, okra, zaetun, semangka, belimbing, labu, kurma, kakao dan lainnya.
Demikianlah penjelasan tentang buah klimaterik dan non klimaterik. Semoga bermanfaat. Kembali ke daftar isi
Komentar
Posting Komentar