Dosis Pemupukan Pada Padi
Cara pemberian pupuk untuk padi ada perbedaan untuk setiap daerah. Bahkan dalam satu daerah saja antara satu petani dengan petani lain juga ada perbedaan. Juga ada perbedaan pemakaian pupuk antara orang mampu dan orang tidak mampu. Perbedaan ini karena dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya cuaca atau iklim, jenis tanah, banyaknya unsur hara dalam tanah, kandungan organik tanah, varietas tanaman padi, jenis pupuk, ataupun cara pemberian pupuk.
Ada petani menggunakan pupuk tidak sesuai anjuran. Akan tetapi seyokyanya menggunakannya dimulai dari dosis yang terendah. Misalnya musim ini kurang baik nanti musim selanjutnya kita menambah dosisnya. Akan tetapi walaupun setiap petani berbeda cara pemupukannya tetapi kita tetap mengacu kepada dosis anjuran yang telah ditetapkan secara umum.
Adapun dosis anjuran pemerintah penggunaan pupuk untuk padi adalah Urea 200 kg - 250 kg, SP-36 100 kg-150 kg dan KCl 75 kg-100 kg. Seandainya menggunakan NPK dosisnya 100 kg urea dan 300 kg NPK.
Itu hanya merupakan patokan yang dijadikan dasar dan untuk mengetahui dosis yang tepat maka harus dilakukan ujicoba. Selanjutnya kita harus mengamati sendiri berapa dosis tepatnya.
Waktu pemberian pupuk
A. Kalau menggunakan Urea, Sp-36 dan KCl (250kg:100-150kg:75-100 kg/ha). Satu hari sebelum tanam SP-36 100%. Setelah 7 hst urea 30% dan KCl 50%. Umur 20 hst urea 40% dan setelah 30 hst urea 30% dan KCl 50%.
B. Jika menggunakan Urea, NPK (100kg:300 kg/ha). Umur 7 hst urea 30% dan NPK 50%. Umur 20 hst urea 40% dan setelah 30 hst urea 30% dan NPK 50%.
Cara aplikasi yaitu disebar secara merata keseluruh tanaman. Tetapi jika menggunakan jajar legowo biasanya hanya diberikan pada yang ada tanamannya.
Sementara kalau menggunakan pupuk cair organik dengan mengambil contoh kasus pemaian pupuk super ACI.
Sementara kalau menggunakan pupuk cair organik dengan mengambil contoh kasus pemaian pupuk super ACI.
Komentar
Posting Komentar